Ibarat kata pepatah, "tak kenal maka tak sayang", begitu juga dengan istilah "PIN". Jika tak kenal dari mana kata PIN berasal, maka jadinya sobat gak sayang sama yang namanya PIN. Nah postingan kali ini, boemi-pin akan menampilkan asal muasal kata "PIN". Tulisan ini bp(boemi-pin bukan bambang pamungkas TIMNAS) ambil dari sini.
Jadi..., bagaimana sejarahnya?
OK, jaman dahulu kala.....(*gubbraakk*, kaya dongeng aja), dilanjut aja bacanya yang bawah....
Jadi..., bagaimana sejarahnya?
OK, jaman dahulu kala.....(*gubbraakk*, kaya dongeng aja), dilanjut aja bacanya yang bawah....
Ada beberapa istilah atau sebutan Pin di beberapa negara. Beberapa sebutan untuk benda yang satu ini antara lain: Badge, Button Badge (UK), Button, Pin, Pin-Button (USA). Namun sebenarnya pada awal munculnya bernama “Badge” yang berarti lencana atau tanda pangkat. Hal ini karena sejarahnya berawal dari militer. Bentuk “Badge” bermacam-macam, sesuai dengan logo-logo kemiliteran, berbahan logam atau kain dengan peniti dibelakangnya untuk disematkan di seragam sebagai penghargaan atau tanda pangkat tertentu.
Kemudian seiring berkembangnya zaman, muncul berbagai jenis dan sebutan seperti yang sudah saya sebutkan di atas. “Button Badge” (UK) dan “Pin Button” (USA) mungkin merupakan sebutan yang paling tepat untuk bentuk/jenis yang kita kenal sekarang, yaitu berbentuk bulat seperti kancing dengan peniti di belakangnya untuk disematkan di berbagai media seperti kemeja, t-shirt, topi, tas, dan sebagainya. Tidak dijelaskan mengapa ada penambahan kata “Button”. Tapi mungkin karena proses pembuatannya seperti pembuatan kancing bungkus (mungkin terinspirasi). Fungsinya pun sudah bervariasi, salah satunya yaitu sebagai media ekspresi diri. Namun, sebenarnya sekarang sudah banyak jenisnya (tidak hanya berpeniti), seperti gantungan kunci, gantungan kunci+pembuka botol, gantungan kunci+cermin, magnet, magnet+pembuka botol, dan sebagainya.
Di Indonesia kita lebih mengenalnya dengan kata “Pin”. Kata “Pin” sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti peniti atau lencana. Namun, di negara asalnya “Pin” merupakan salah satu jenis dari “Button Badge”, yaitu Badge Pin, yang merupakan “Button Badge” dengan peniti dibelakangnya. Jenis lainnya seperti magnetic backs, clothes magnet backs, key rings, mirror backs, bottle opener back, award ribbons, cell phone charms, dan banyak lagi.
Kata “Pin” sendiri sebenarnya sudah menjadi Bahasa Indonesia (serapan) yang berarti jarum penyemat; peniti; pasak. Jadi sebenarnya rancu jika kita menyebut “Pin” untuk mewakili benda yang bulat pipih seperti kancing bungkus yang agak besar dengan peniti di belakangnya. Tapi, menurut saya sebutan “Pin” lebih merupakan singkatan dari sebutan di negara asalnya (USA) yaitu “Pin Button”. Walaupun rancu, tapi itulah bahasa, karena bahasa adalah kesepakatan. Mungkin masyarakat kita lebih sepakat menyebutnya “Pin” (biar lebih simpel kali ya nyebutnya…hehe…)
Kemudian seiring berkembangnya zaman, muncul berbagai jenis dan sebutan seperti yang sudah saya sebutkan di atas. “Button Badge” (UK) dan “Pin Button” (USA) mungkin merupakan sebutan yang paling tepat untuk bentuk/jenis yang kita kenal sekarang, yaitu berbentuk bulat seperti kancing dengan peniti di belakangnya untuk disematkan di berbagai media seperti kemeja, t-shirt, topi, tas, dan sebagainya. Tidak dijelaskan mengapa ada penambahan kata “Button”. Tapi mungkin karena proses pembuatannya seperti pembuatan kancing bungkus (mungkin terinspirasi). Fungsinya pun sudah bervariasi, salah satunya yaitu sebagai media ekspresi diri. Namun, sebenarnya sekarang sudah banyak jenisnya (tidak hanya berpeniti), seperti gantungan kunci, gantungan kunci+pembuka botol, gantungan kunci+cermin, magnet, magnet+pembuka botol, dan sebagainya.
Di Indonesia kita lebih mengenalnya dengan kata “Pin”. Kata “Pin” sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti peniti atau lencana. Namun, di negara asalnya “Pin” merupakan salah satu jenis dari “Button Badge”, yaitu Badge Pin, yang merupakan “Button Badge” dengan peniti dibelakangnya. Jenis lainnya seperti magnetic backs, clothes magnet backs, key rings, mirror backs, bottle opener back, award ribbons, cell phone charms, dan banyak lagi.
Kata “Pin” sendiri sebenarnya sudah menjadi Bahasa Indonesia (serapan) yang berarti jarum penyemat; peniti; pasak. Jadi sebenarnya rancu jika kita menyebut “Pin” untuk mewakili benda yang bulat pipih seperti kancing bungkus yang agak besar dengan peniti di belakangnya. Tapi, menurut saya sebutan “Pin” lebih merupakan singkatan dari sebutan di negara asalnya (USA) yaitu “Pin Button”. Walaupun rancu, tapi itulah bahasa, karena bahasa adalah kesepakatan. Mungkin masyarakat kita lebih sepakat menyebutnya “Pin” (biar lebih simpel kali ya nyebutnya…hehe…)